Bagai menata batuan candi
penuh lumut dan jejamuran
seramah sapamu kala berpapasan
senyum pelacur begitu menggoda
Anganmu dulu yang pernah kau bangun
sekokoh karang ditengah biru lautan
,,,,,,angkuh,,,,,,
tak kau hiraukan camar menyapa
tak kau dengar bisikan angin
yang selalu setia menipu,, membujukmu
dan kesetiaan ombak
tak henti mengunjungi
Dari batas laut yang paling biru kau datang
membawa sekeranjang bunga-bunga
cinta dan kasih sayang
dibaliknya sebilah belati
siap kau tancapkan dijantung hatiku
Andai malam tak berganti siang
hujan yang tak kunjung reda
mungkin itu harapan yang kau idam-idamkan
.........sayang,,,,,,,
bunga bibirmu mengembang
demi satu kata yang kuucapkan selembut sutera
diujung sanubarimu
langit-langitmu mulai tergetar
seiring datang kereta malam
Dan jika malam tak berganti siang
ombak sudah bosan
camar enggan menyapa
Sekali lagi kutata batuan candi
dari beribu lembar surat cintamu
dengan kesabaran seorang empu
Kau bisikkan kata-kata cinta
rayuanmu
ketulusan hatimu
lembut nafasmu masih kurasakan
dikebun hatimu penuh bunga
Seperti pedagang di pasar tradisi
barter cinta ini berjalan pasti
kudapatkan cintamu
kaudapatkan cintaku(bersama gombalnya)
pelan kubisikkan,,,, jelas kau dengar
selamat datang diperaduan cinta gombalku
,,,,,, sayang ,,,,,,,,
Yogyakarta, Mei 2010.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar