selamat datang di sketsa dunia kecilku semoga sesuatu yang kecil ini akan bermanfaat meski hanya secuil

Jumat, 29 April 2011

Terbelah Tubuhku

Sore ini tangan-tangan putih membelah tubuhku, dari perut keatas sampai dada
tubuhku terbelah menganga, lihatlah detak jantungku, lihat hatiku, empedu,
usus ginjal juga paru.... dan genangan darahku, masihkah kau lihat merah....
dan tangan-tangan putih itu terus menjamah mencari sesuatu yg ia mau....
andai kau mau tanamlah hatiku di pasir pantai ini, agar tetap hangat dan selalu
dicumbui ombak, dan jantungku buanglah ketengah lautan agar ku selalu hidup
bersama gemuruh keheningan samodra dan lautpun memerah semerah darahku
dan paru-paruku, buanglah dihutan sana di pegunungan yg pernah aku tunjuk
agar segarnya alam disana selalu kunikmati sambil berasap kusesap kretekku,
ssssssrrrrppp........ ahh....... klempuuuusssss...... klempuusssssss dan secangkir
kopi pahit selalu tersenyum hangat padaku......
tangan-tangan putih itupun sibuk menjahit tubuhku, dijahitnya serapi jali
seperti celana taylorku yang perlente...... dan lihatlah kini aku, adakah yang
ganjil padaku ??? tidak ! aku tetap aku, dan kini aku sudah tak berhati, tidak
berjantung, tidak pula berparu-paru apalagi berdarah.... ahh tubuhku jadi ringan
seringan kapas dan lihatlah kulitku putih pucat seperti awan, akupun menjadi
awan yang jika kau butuhkan aku akan menangis dan air mataku membuatmu
segar, rasamu menjadi romantis dan khayalmu menerawang bola matamu
akupun terus menangis memainkan irama syahdu....

Minggu, 24 April 2011

Pantai

Di pantai ini kita pernah bercerita pada suatu sore, dibawah pohon pandan
tentang kapal yg akan lewat, lewat jalan setapak yg berliku dan terjal
juga berpasir kadang berumput yg penuh duri, seperti tepian pantai ini
tempat rindu berpulang dan kapal terlarung ombak, hilang ketengah
lautan dan pelan-pelan terpinggirkan. Dan camar tetap bernyanyi....

Di pantai ini tempat perahu berlabuh, pada suatu pagi dihamparan pasir
saat jala nelayan melepas kerinduannya mencumbui ikan, udang, kepiting
dekapannya erat seperti rindu berat....
dan lambaian daun pandan membelai melambai menebar aroma bunga
rumput liar..... dan aku tetap mendekapmu....

Di pantai ini ketika bulan berbinar penuh, penuh apa-apa yg kuharap,
apa-apa yg kuimpikan, apa-apa yg selalu kau penuhi.....
dan dekapanmu membuat karang berdiri menantang memeluk ombak
yg selalu datang, napas kita saling mengejar memburu gelombang.....
angin lautpun membawa kita melayang, memenuhi bayangan rembulan
menyapa malam memetik bintang, menabur mimpi-mimpi indah....

Di pantai ini, ya pantai ini,
tempat rindu kita saling bertaut, dihamparan pasir ini tempat kita
menanam benih cinta yg kita petik dari bintang dari rembulan dan
do'a kita kubur bersama, dipangkuan pasir yg hangat tempat bunga
rumput liar bermekaran, berpelukan mewarnai pantai.....

Aku sudah tak muda lagi

Ada yg bilang aku sudah tak muda lagi, rambut beruban dan perut membuncit
juga kerut dikulit ini adalah pahatan jaman, jaman ketika matahari molai terbit
jaman ketika kuncup bunga bermekaran dan pekik ayam jago membelah langit
langit kini molai condong kebarat dan matahari sudah molai redup, sinarnya
kemerahan dan langit bertabur keemasan dan warna keunguan menyelimuti
alam, kemudian ditelannya kelam, kelam yg rindu kesunyian, kelengangan
kadang bertabur bintang kadang mengintip rembulan tersenyum dg senyum
nya yg terindah dan malam ini aku tetap mimpi berduaan dg sang bidadari
terbang melintas awan naik hewan impian, impian alam kelamku....
dan jika esuk menjemput, aku ingin terlahir kembali seperti hangat mentari
pagi, seperti bunga bermekaran....
dan pelan aku bangkit dari pembaringan manapakan kakiku yg molai rapuh...

Rabu, 13 April 2011

Perempuan Biasa

Aku adalah perempuan lemah yg mudah menitikan air mata dan
perasaanku lebih lembut dari sutra dan bahkan hembusan angin
yg paling lembut sekalipun.....

Aku ini perempuan biasa
biasa kau depak seperti kaleng susu,,,,, klontang..... !
jika kau puas mereguk habis nikmatmu

Aku ini perempuan
yg kau impikan bah worosembodro dan selalu kau elus layaknya
guci antik yg mudah remuk....
dan jika kau mabuk, kau singkirkan aku bah sarpakenaka

Aku perempuan
bukan woro sembodro, tidak juga sarpakenaka ato gendari
aku adalah ibu
ibu dari buah cinta dan kasih sayangmu
jangan kau ajari aku tentang kekerasan dan keuletan cintamu
sebab sentuhan yg paling lembut sekalipun dapat
menghancurkan dan melelehkanku, meleleh bagai gerimis pagi
yg tak membedakan tetesan embun

Aku adalah ibu
ibu dari kesombongan dan kebodohanmu, ibu dari keangkara-
murkaanmu, tapi anak2 ku adalah darah dagingku seorang
perempuan biasa, yg biasa mereka sebut Ibu.....

Hewan Impianku

Hewan impianku mengajaku terbang melintasi awan menggapai impian
melesat diperbukitan seribu, kulihat jalan setapak yg pernah kulalui
kulihat bebatuan dan karang-karang yg ditelapaknya keringatku pernah
berjatuhan dan kauusap mesra penuh rasa. Rasa yang sangat membekas
dan mengukir jantung-hatiku, ditepinya terenda jemari tanganmu

Hewan impian mengajaku menyusuri pantai
agar kutahu ombak yg menggelora menggulung-gulung, buihnya bara
yg membakar darah gairahku dan alunnya mengajariku tentang rindu
yg tak pernah bosan datang, merayap, mengelus, pergi, hilang dan
datang, lagi....

Hewan impianku mengajak mendaki bukit
agar selalu kulihat kehidupan dibawah ketika hari bercahaya yg
terang dan ketika malam bertabur bintang dan kehidupan terus
berjalan menggelinding maknanya cakra-manggilingan

Hewan impian mengajaku ke bulan
bersamamu yg selalu bersemayam digoyang jantung-hatiku
dan senyum indahmu adalah lentera yg sinarnya ringan menerangi
dan hangatnya lembut memeluk kalbu dan gerimis ini selembut deru
napasmu ketika belaian lembutmu lekat dipunggung tubuhku
dan kita lamat-lamat ditelan awan, pelan-pelan tertiup angin
dan hangat rembulan kita nikmati bersama.....