dari trah dan keturunan rampog yang kata mereka misuwur,
kondang kaonang-onang, setiap orang menyebut nama bela-
kangku bulu romanya bergidik laksana paku yang tiba-tiba
tumbuh dikulitnya yang sedingin air membeku. Mobil mewah
perempuan cantig dan hidup bermewah ruwah, adalah biasa
keseharianku. Korupsi, manipulasi merampas hak hidup
orang laen adalah sarapan bagiku seperti kue keju panggang
yang selalu tersaji menghiasi pagiku beserta secangkir hara-
pan yang tersisa dari orang-orang yang selalu menempelku
seperti anjing. Anjing,,,,, yang selalu berharap dari muntahan
apa-apa yang aku makan.
Hukum, keamanan, anggota dewan yang katanya terhormat
menteri bahkan sampai yang terhormat paduka presidenpun
biasa mengkambing hitamkan aku, tapi bagiku mereka tak
lebih dari sekedar anjing yang selalu memakan muntahan
isi perutku,,,,, karena kuhidup dinegeri yang sebenarnya
adalah pe-Rampog. Yang selalu merampog cinta dan kebe-
basan, yang selalu merampog kemunafikan, yang selalu me-
rampog hak si-teraniaya, yang mereka lupa bahwa dialah
pembawa kuncinya sorga.,,,,, dan ketika alam molai berge-
ming, angin menerjang dengan suka citanya menerbangkan
angan dan harapan, menitikan hujan air mata darah,,,
airpun tak tinggal diam datang menggulung bergunung-
gunung mencabik-cabik pelataran dan bumipun bergoyang
goyang,,,,,, goyang ala lambada membuat kita menari-nari
bernyanyi seperti tangis bayi merindukan susu ibu,,,,
ibu pertiwi. ,,,, dan sang giri,,, yang bukan karena latah
ikut bersiul dengan asap kepulnya membumbung tinggi,,
tinggi,,,, seakan membelah menggugah langit yang selama
ini diam dan menjadi saksi bisu. ,,,, dan tergugahlah langit
jilatan lidah apinya menjilati apa-apa yang telah dijamah
dan tersentuh keangkaramurkaan, asap panas sang giripun
mengepung membakar pelataran seakan meruwat mensu-
cikan alam,,,, dan akulah Rampog yang terus berlari dengan
kulit terbakar mengelupas, berlari laksana anjing,,,,
anjing yang selalu memakan muntahan isi perut,,,, sang
Rampog.
Catatan akhir taun, Yogyakarta, 2010.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar