pesisir yang cantig bila tersenyum terlihat taring disudut bibirnya
matanya menyapa bintang langit senyumnya bulan separo, separo
bulan separo matahari dingin dan berkeringat,,,
Separo malam kuhabiskan candamu bersulang nikmat dalam segelas
kristal yang setelahnya kausimpan dalam lemari kaca tembus pandang
dilubuk hatimu membuat mataku menari-nari melihatnya dan malam
tersenyum sinis menatapku sambil membuang puntung rokoknya
terpelanting menggelinding dan masuk selokan, cesss,,,,, asapnya
seperti kentut,,,,
Malam separonya aku bertemu bidadari tubuhnya tinggal separo matanya
separo, bibirnya separo tangan dan kakinya separo,,,,,
yang separonya lagi milikmu sayang,,,,,
Sepertinya ia meninggalkan sesuatu di balik bantalmu,,, seperti ujud ular
ketika tersentuh tangan berubah menjadi mawar, ketika kucium berubah
menjadi bibir yang merekah senyum dan malam selalu terbakar senyuman itu
sayang,,,,,, malam hanya separo, separonya lagi larut malam hati ini separo
memujamu yang separonya mencintaimu, satu malam yang merindu :
yang diatas bulan berbinar cantig berjejer seribu jumlahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar