selamat datang di sketsa dunia kecilku semoga sesuatu yang kecil ini akan bermanfaat meski hanya secuil

Kamis, 19 Agustus 2010

Semalam

Suatu malam satu malam aku bermimpi kawin lagi pengantinku putri
pesisir yang cantig bila tersenyum terlihat taring disudut bibirnya
matanya menyapa bintang langit senyumnya bulan separo, separo
bulan separo matahari dingin dan berkeringat,,,
Separo malam kuhabiskan candamu bersulang nikmat dalam segelas
kristal yang setelahnya kausimpan dalam lemari kaca tembus pandang
dilubuk hatimu membuat mataku menari-nari melihatnya dan malam
tersenyum sinis menatapku sambil membuang puntung rokoknya
terpelanting menggelinding dan masuk selokan, cesss,,,,, asapnya
seperti kentut,,,,
Malam separonya aku bertemu bidadari tubuhnya tinggal separo matanya
separo, bibirnya separo tangan dan kakinya separo,,,,,
yang separonya lagi milikmu sayang,,,,,
Sepertinya ia meninggalkan sesuatu di balik bantalmu,,, seperti ujud ular
ketika tersentuh tangan berubah menjadi mawar, ketika kucium berubah
menjadi bibir yang merekah senyum dan malam selalu terbakar senyuman itu
sayang,,,,,, malam hanya separo, separonya lagi larut malam hati ini separo
memujamu yang separonya mencintaimu, satu malam yang merindu :
yang diatas bulan berbinar cantig berjejer seribu jumlahnya.

Malamnya Malam

Selalu menyapa bisingnya sepi membawa gelisah yang tak berujung
memetik bintang menyunting rembulan sembunyikan di balik selimut
hangat dalam rangkulan dada yang lebar agar hati selalu bercahaya
Malamnya pekat bertabur bintang ramai bercerita, bercanda sampai
terkantuk-kantuk, kopi malam tinggal setetes menyisakan cerita panjang
yang setetesnya lagi telah tereguk dengan kecapan lidah lekat pekat
seperti ampas kopi dalam cangkirnya malam seperti terukir darinya
hitam pekat lekat mendayu-dayu,,,,,
Malamnya tak berujung yang ujungnya tak bertepi, tepinya seakan
melingkar seperti cakra manggilingan,,,,
Malam larutkan tubuh dan pikiran yang esok terjaga dari tetesan embun
dan hangat mentari tapi malam ini seperti tak berujung,,,,,
( disudut ruang ini aq menerawang berasap-asap memandangi senyummu
yang lamat-lamat tersaput kabut,,,,,,)