Ya, namaku memang anjing
Yang siap menggonggong dan melolong, dengan lolongan panjang
Di setiap purnama tiba, lolongan yang panjang dan meliuk dan akan
Melipat semua yang lewat dalam lipatan yang kasar dan beringas.
Aku adalah anjing yang setia dan patuh
Menjaga mimpimu di malam yang ganjil atau siang yang bolong yang
Selalu mengendusi bayang tapak yang lewat dengan ciuman tajam
Setajam taring di sudut bibirku, selembut belaian angin mendekap.
Akulah anjing, yang menjilati luka di lekuk tubuhmu
Luka yang baru atau luka lama yang membusuk dan bernanah
Seperti lukanya mawar merah ketika dipersunting pejantan lebah
Dan terkulai layu dipaginya yang masih buta.
Juga malam-malam mu yang teramat kelam, sekelam masa silam
Di gurat garis jalan mu yang lurus, melengkung dan patah-patah
Kulihat di binar matamu, ahai, rembulankah yang jatuh di sana
Dan aku pun melolong panjang, aauuuuung......!